Selasa, 29 Juli 2008

ada 2 bahan tentang Imam Mahdi

Imam Mahdi bukanlah sebuah nama. Itu hampir merupakan sebuah jabatan. Imam 
berarti pemimpin, al-Mahdi berarti yang diberi petunjuk. Jadi Imam Mahdi
adalah pemimpin yang diberi petunjuk. Siapakah namanya sebenarnya?
WalLaahu a'lam. Dari literatur hadits, dialah yang akan memimpin pasukan
Islam menghadapi pasukan Yahudi yang dipimpin oleh Dajjal al-Masih.
Tanda-tanda kemunculannya ada beberapa. Bendera hitam dari arah Khurasan
(bendera perang dari arah Khurasan). Pasukan yang ditenggelamkan Allah ke
dalam bumi. Matinya seorang Khalifah (matinya raja Saudi).

Entah bagaimana, orang akan mengenalinya sebagai al-Mahdi lalu orang-orang
memintanya untuk memimpin pasukan Islam dan dibaiat. Tetapi orang itu
tidak yakin bahwa dirinya adalah yang dimaksud sehingga ia melarikan diri
kembali ke Madinah. Pencarian terhadap orang ini dilakukan. Ada sebuah
pasukan dari pihak musuh dikirim untuk membunuhnya. Tetapi pasukan itu
ditenggelamkan Allah ke dalam bumi. Sehingga orang-orang semakin yakin
bahwa ialah orangnya itu. Lalu Tuhan "mengishlah" nya dalam semalam.
Memberi keyakinan pada dirinya, membersihkannya dan memberinya kekuatan
untuk berani / bersedia menerima amanah itu, sebagai Imam Mahdi. Lalu ia
datang ke Mekkah dan menerima baiat antara Ka'bah dan Maqam Ibrahim
sebanyak pasukan Badar (300-an orang). Lalu berangkatlah Imam Mahdi
berperang menghadapi musuh. Ketika berita ini tersebar, maka banyaklah
bergabung para mujahidin (aktif maupun veteran) dari berbagai penjuru
karena seruan nabi Muhammad yang sangat keras: datangilah Imam Mahdi dan
bantulah ia sekalipun kalian harus merangkak di atas salju. Tuhan akan
menolongnya dan memberikan kemenangan demi kemenangan atas musuh-musuhnya.
Namun kemenangannya belum sempurna karena Dajjal al-Masih masih hidup dan
memang bukan di tangannya untuk membunuhnya. Lalu "turunlah" (datanglah)
nabi Isa AS pada suatu Shubuh ketika al-Mahdi dan pasukannya hendak
melaksanakan shalat Shubuh. Bersama-sama mereka lalu berperang melawan
Dajjal dan pasukannya sampai akhirnya Dajjal mati di tangan nabi Isa dan
pasukannya dibunuh oleh pasukan al-Mahdi. Inilah makna hadits pembunuhan
Yahudi itu.

Inilah kira-kira rangkuman dari banyak hadits nabi yang memberitakan
seputar Imam al-Mahdi. Kita mungkin hanya bisa menangkap gambaran
globalnya saja dan tidak berpegang kepada detailnya. Karena detailnya
seringkali tidak bisa diartikan begitu saja. Berita-berita profecy
biasanya begitu, penuh kiasan dan simbol. Jika kita percaya bahwa ini
semua adalah nubuwatan nabi Muhammad ttg akhir zaman, maka kita harus
membacanya dengan menggunakan kacamata zaman modern kini. Walaupun ketika
nabi mendapat visi itu, ia mendapatkannya melalui kacamata zamannya 14
abad yang lalu.


WalLaahu a'lam.

tentang Imam Mahdi

yang ke-2

 Bismillah hirRohmanniRohim

Al-Mahdî alaihi salam

Pada zaman sekarang, banyak orang yang tidak percaya dengan kedatangan
al-Mahdî al-Muntazhar (Juru Selamat yang Dinanti) di akhir zaman.
Bagaimanapun, Nabi saw. telah memprediksi kemunculan al-Mahdî, dan
menekankan kepastian kedatangannya kepada para sahabat. Karena
ketidaktahuan mereka, sementara orang menegaskan bahwa al-Mahdî adalah
konsep kaum Syiah, dan bukan bagian dari konsep keyakinan tradisional
Suni.

Padahal, kedatangan al-Mahdî merupakan doktrin mapan dalam tradisi Suni
dan Syiah, juga sebetulnya semua manusia. Menurut teks-teks keagamaan yang
ada, ia adalah pemimpin masa depan bagi orang-orang beriman dan
orang-orang baik di seluruh bangsa di dunia. Kedatangan al-Mahdî
ditegaskan oleh banyak hadis sahih. Jadi, kaum muslim tak perlu ragu
apakah al-Mahdî akan turun atau tidak, tetapi hendaklah menanti dan
bersiap-siap menyongsong kedatangannya.

Karena tidak memiliki pendidikan agama yang memadai, banyak orang Islam
dewasa ini yang tidak tahu banyak atau tidak tahu sama sekali tentang
al-Mahdî. Ia orang yang memiliki kekuatan sangat besar, yang muncul
menjelang Hari Kiamat. Nabi saw. berkata tentang al-Mahdî: Kalau umur
dunia ini hanya tinggal satu hari, Allah akan memperpanjangnya hingga
orang itu datang. Ia berasal dari keluargaku, namanya seperti namaku
(Muhammad), dan nama ayahnya juga seperti nama ayahku (?Abd Allâh). Ia
akan memenuhi dunia dengan kesetaraan dan keadilan, yang sebelumnya
dipenuhi dengan ketidakadilan dan penindasan.?

Hadis sangat sahih sehingga Ibn Taymiyyah dan al-Albânî sekalipun
menerimanya. Nabi saw. bersabda bahwa seandainya umur dunia tinggal
sehari, Allah akan memperpanjang nya untuk menunggu kedatangan al-Mahdî.
Al-Mahdî datang untuk membasmi kejahatan dan menebar kedamaian di seluruh
dunia. Orang-orang Islam dan Kristen akan mengetahui hal itu dan
bersiap-siap menyambut kembalinya ?Îsâ, tetapi banyak orang Islam yang
tidak menyangka bahwa kedatangannya sudah dekat. Orang-orang Yahudi sedang
menantikan Juru Selamat, orang-orang Kristen sedang menantikan ?Îsâ,
sementara orang-orang Islam sedang menantikan al-Mahdî dan ?Îsâ.

Semua agama menggambarkan mereka sebagai manusia penyelamat dunia. Allah
berfirman: Dan katakanlah, ?Yang benar telah datang dan yang batil telah
lenyap.? Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Q
17:81). Mereka tidak akan menggunakan senapan atau senjata, tetapi akan
melancarkan gerakan spiritual dan semua orang beriman akan mengikuti
mereka. Pada masa itu, orang-orang kafir akan bersekutu dengan Dajal dan
membentuk pasukan setan. Al-Mahdî adalah seorang khalifah bagi semua orang
Islam.

Dewasa ini, banyak orang yang menyerukan pembentukan kekhalifahan; Nabi
saw. juga memperingatkan bahwa sebelum kedatangan al-Mahdî, akan muncul 40
khalifah palsu. Secara teoretis, setiap orang yang menyerukan kekhalifahan
memang benar. Tetapi, kebanyakan tidak memahami makna sebenarnya dari
?kekhalifahan? dan memandangnya sebagai gerakan politik atau ?modernisasi?
Islam. Kekhalifahan tidak lain adalah bagi al-Mahdî, yang merupakan salah
satu keturunan Nabi dan mendapat dukungan Allah. Umm Salamah meriwayatkan
bahwa Nabi saw. bersabda: Al-Mahdî berasal dari keluargaku, dari keturunan
Fâthimah. ?Alî ibn Abî Thâlib meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:
Al-Mahdî berasal dari ahlulbait. Allah akan mempersiapkannya dalam satu
malam. Ia akan datang dengan tiba-tiba pada akhir zaman.

?Abd Allâh ibn Mas?ûd diriwayatkan pernah berkata, ?Suatu hari kami sedang
bersama Rasulullah, ketika beberapa pemuda dari Bani Hasyim menghampiri
beliau. Ketika beliau melihat mereka, matanya basah dengan air mata, dan
warna matanya berubah. Aku katakan, ?Kami terus menyaksikan di wajahmu
sesuatu yang tidak engkau sukai.? Beliau berkata, ?Sesungguhnya kami
adalah ahlulbait, dan Allah telah memilihkan bagi kami kehidupan akhirat.
Keluargaku akan tertimpa musibah besar, pengusiran dan penyerangan,
setelah kepergianku hingga datang sekelompok orang dari arah timur dengan
membawa bendera hitam. Mereka menuntut keadilan, tetapi tidak ada yang
menanggapinya. Kemudian mereka berperang dan mereka akan menang.

Lalu tuntutan mereka dipenuhi. Tetapi, mereka tidak mau menerimanya hingga
hak itu diserahkan kepada seorang laki-laki dari kalangan keluargaku yang
akan memenuhi dunia dengan keadilan, yang sebelumnya penuh dengan
kebatilan. Barang siapa hidup dalam situasi seperti itu, maka hendaklah ia
menemuinya meskipun harus merangkak di dataran yang berselimut salju,
karena dialah al-Mahdî.?

Dalam hadis yang luar biasa ini, Nabi saw. memprediksikan apa yang akan
menimpa keluarga dan keturunannya. Beliau dengan akurat meramalkan bahwa
ahlulbait akan menghadapi cobaan yang sangat hebat: mereka akan dibantai,
menghadapi kesulitan besar, dan dikucilkan. Beliau memprediksi bahwa
keluarganya akan menjadi pelarian, bersembunyi karena orang-orang hendak
membunuh mereka. ?Hingga dari arah timur,? dan Nabi saw. menunjuk arah
timur, ?datang sekelompok orang dengan membawa bendera hitam. Mereka akan
menuntut tindakan baik dan keadilan. Mereka tidak akan ditanggapi.

Kemudian mereka berperang dan menang. Akhirnya tuntutan mereka dipenuhi,
namun saat itu mereka tidak mau menerimanya.? Hadis lainnya mengisyaratkan
bahwa bendera hitam yang datang dari arah Khurasan menandai kemunculan
al-Mahdî. Khurasan saat ini berada di wilayah Iran, dan beberapa ulama
mengatakan bahwa hadis ini mengandung arti bahwa ketika bendera hitam itu
muncul dari Asia Tengah, yaitu arah Khurasan, al-Mahdî akan tak lama lagi
muncul. Tsawbân meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Jika kalian bertemu
dengannya, pergilah dan bergabunglah dengannya, meskipun jika kalian harus
merangkak di atas salju, karena ia khalifah Allah, al-Mahdî.

Hadis ini menunjukkan bahwa pengetahuan Nabi menjangkau hingga negeri
bercuaca dingin, negeri yang bersalju, yang tak dikenal oleh orang-orang
Arab. Hadis itu juga menunjukkan bahwa pesan Islam akan mencapai
daerah-daerah yang sangat jauh. Umm Salamah meriwayatkan bahwa Nabi saw.
bersabda: Percekcokan akan terjadi setelah wafatnya seorang khalifah.
Seorang laki-laki dari Madinah akan datang ke Mekah. Beberapa orang Mekah
akan mendatanginya dan membawanya keluar dari kota Mekah secara paksa,
kemudian mereka mengemukakan sumpah setia di antara sudut Ka?bah dan Maqam
Ibrahim. Sejumlah tentara kemudian dikirim dari Syam untuk menghadapi
mereka, tetapi tentara tersebut akan disapu habis di gurun pasir antara
Mekah dan Madinah.

Ketika orang-orang menyaksikan hal itu, abdâl dari Syam dan orang-orang
terbaik di Irak akan mendatanginya dan menyatakan janji setia kepadanya di
antara sudut Ka?bah dan Maqam Ibrahim. Kemudian datang seorang laki-laki
Quraysy yang pamannya berasal dari suku Kalb. Ia mengirimkan pasukan untuk
menghadapi mereka. Mereka (al-Mahdî dan orang-orang beriman) akan
menghancurkan pasukan itu dan mengalahkannya, dan ia akan membagikan
pampasan perang di antara mereka. Ia akan menegakkan dan melaksanakan
sunah Nabi di antara mereka. Islam akan tersebar ke seluruh dunia. Ia akan
hidup selama tujuh tahun bersama mereka. Kemudian ia meninggal dan
orang-orang Islam akan menyalatinya.?

Abû Sa?îd al-Khudrî meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Pada akhir
zaman akan muncul al-Mahdî. Allah akan memberinya kekuatan atas langit dan
hujan, dan bumi akan mengeluarkan tumbuhannya. Ia akan menyebarkan
kekayaan sebanyak-banyaknya, binatang ternak akan berkembang biak dengan
pesat, dan umat Islam akan bertambah banyak dan mulia. Ia akan hidup
selama tujuh atau delapan tahun ??

Pada saat itu, Allah akan membuka pintu langit, mengubah gurun pasir
menjadi laksana surga bagi al-Mahdî dengan cara memperbanyak curah hujan.
Dalam hadis lain, Abû Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:
Kiamat tidak akan tiba hingga kekayaan sangat berlimpah di tengah-tengah
kalian, dan terus mengalir hingga seseorang yang hendak mengeluarkan
zakatnya kepada orang yang membutuhkan tidak akan menemukan orang yang mau
menerimanya; dan hingga daratan Arab dipenuhi dengan luapan sungai untuk
kedua kalinya. Dengan kedatangan al-Mahdî, Allah akan memberikan curahan
rahmat-Nya, baik berupa curah hujan yang tinggi atau siraman rohani yang
berlimpah.

Lalu, bumi akan mengeluarkan kemampuan maksimalnya dalam menghasilkan
tetumbuhan. Beberapa hadis menjelaskan bahwa bumi akan menghasilkan
semangka yang sangat kokoh sehingga ia tak lagi berbuah di atas tanah,
tetapi menggantung di batang pohon. Al-Mahdî akan menyebarkan uang dalam
jumlah yang besar, dan hewan ternak akan berkembang biak dengan pesat.
Saat-saat itu akan menjadi zaman keemasan, zaman terbaik umat Islam. Ia
akan hidup selama tujuh atau delapan tahun, dan ketika ia meninggal dunia,
?Îsâ akan menjadi imam untuk menyalati jenazahnya. Ibn Katsîr berkata,
?Saya pikir kemunculan al-Mahdî akan terjadi sebelum ?Îsâ ibn Maryam turun
ke bumi seperti yang ditunjukkan dalam hadis berikut.? Nabi saw. berkata:
Apa yang hendak kalian lakukan jika ?Îsâ ibn Maryam datang dan al-Mahdî
berada di tengah-tengah kalian (sedang memimpin salat)?


Wa min Allah at Taufiq

Senin, 28 Juli 2008

hadis nabi buat renungan..

Sabda Rasulullah saw:...Demi Allah, aku akan meneruskan jihad untuk apa yang Allah sampaikan kepadaku, sampai Allah memberi kemenangan atau leherku ini terpisah.[Hadith Riwayat Ahmad dari Miswar bin Makhramah].
..Demi Allah, apabila mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku menghentikan dakwahku, aku tidak akan menghentikannya sampai Allah memberi kemenangan atau aku mati kerananya.[ Sirah Tarikh at-Thabari II: 336 ]Firman-firman Allah swt yang bermaksud:Kebenaran (islam) itu dari Tuhanmu, maka sekali-kali kamu jangan menjadi orang yang ragu.
[ Al-Baqarah: 147]Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq (benar), agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama.[Al-Fath: 28]Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.[Ar-Rad: 11]Barangsiapa yang mengambil Allah, Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman sebagai penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang[Al Ma idah: 56]
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong Allah (Agama-Nya), niscaya Dia akan menolong kamu dan menetapkan telapak kakimu.[Surah Muhammad: 7]Apabila kamu ditolong oleh Allah, maka tidak akan ada yang sanggup mengalahkan kamu. Maka siapakah yang dapat menolong kamu setelah (pertolongan) Allah? Dan kepada Allah lah orang-orang beriman hendaklah bertawakkal.[Ali Imran: 160]Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.Sesunguhnya Dia adalah penerima taubat.
SANDAL NABI SAW



haqaonline.lightuponlight.com/pg/displayimage...

_________________
J. Diven Port:“Dr segi keindahan & kebaikan watak & prilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yg sgt tinggi. Mrk yg tdk memiliki watak-2 spt inilah yg memandang beliau sbg sesuatu yg tak bernilai.
"Bantulah yg tertindas, Bimbinglah yg Sesat" (Muhammad)
"Sayangi yg di Bumi, Kau akan disayang yg di langit" (Muhammad)




Ini adalah foto Rumah Nabi Saw dan Sayyidah Khadijah as, tempat mereka berdua tinggal selama 28 tahun. Inilah bukti penghancuran yang dilakukan oleh Wahabi-Salafy terhadap situs-situs sejarah Islam.



Di atas ini foto sisa reruntuhan rumah Nabi Saw & Sayyidah Khadijah as yang dilihat lebih dekat.



Foto di atas ini adalah reruntuhan pintu masuk ke kamar Rasul Saw di rumah Sayyidah Khadijah as.



Foto di atas adalah sisa reruntuhan kamar Rasul Saw dan Sayyidah Khadijah as.



Di atas ini adalah foto reruntuhan tempat Sayyidah Fatimah as, putri kesayangan Rasulullah Saw dilahirkan.



Di atas ini adalah foto reruntuhan mihrab tempat Rasulullah saw biasa melakukan shalat.


Foto di atas ini adalah makam Sayyidah Khadijah as (yang besar) dan putranya, Qasim (yang kecil) di sudut.






al-Ma'thur
al-Ma'thur, also known as "Ma'thur al-Fijar" is the sword which was owned by the prophet Muhammad before he received his first revelations in Mecca. It was willed to him by his father. The prophet Muhammad migrated with the sword from Mecca to Medina, and the sword remained with him until it was transferred, along with other war equipment, to Ali b. Abi Talib.

The blade is 99 cm in length. The handle is of gold in the shape of two serpents, and is encrusted with emeralds and turquoise. Near the handle is a Kufic inscription saying: 'Abdallah b. 'Abd al-Muttalib. Today the sword is housed in the Topkapi Museum, Istanbul. Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).




al-Battar
The al-Battar sword was taken by the prophet Muhammad as booty from the Banu Qaynaqa. It is called the "sword of the prophets" and is inscribed in Arabic with the names of David, Solomon, Moses, Aaron, Joshua, Zechariah, John, Jesus, and Muhammad. It also has a drawing of King David when cut off the head of Goliath to whom this sword had belonged originally. The sword also features an inscription which has been identified as Nabataean writing.

The blade of the sword is 101 cm in length. It is preserved in the Topkapi Museum, Istanbul. Some report that it is this sword that Jesus will use when he returns to Earth to defeat the anti-Christ Dajjal. Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).




Dhu al-Faqar
Dhu al-Faqar is the name of this sword, taken as booty by the prophet Muhammad at the Battle of Badr. It is reported that the prophet Muhammad gave the sword to Ali b. Abi Talib, and that Ali returned from the Battle of Uhud covered with blood from his hands to his shoulders, having Dhu al-Faqar with him. Many sources report that this sword remained with Ali b. Abi Talib and his family, and that the sword had two points, perhaps represented here by the two lines ingraved on the blade.

Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).



masih banyak lagi di sini www.usna.edu/.../bwheeler/relics_husayn.html

_________________
J. Diven Port:“Dr segi keindahan & kebaikan watak & prilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yg sgt tinggi. Mrk yg tdk memiliki watak-2 spt inilah yg memandang beliau sbg sesuatu yg tak bernilai.
"Bantulah yg tertindas, Bimbinglah yg Sesat" (Muhammad)
"Sayangi yg di Bumi, Kau akan disayang yg di langit" (Muhammad)
FOOTPRINT NABI SAW



www.usna.edu/.../bwheeler/footprints_pm.html

_________________
J. Diven Port:“Dr segi keindahan & kebaikan watak & prilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yg sgt tinggi. Mrk yg tdk memiliki watak-2 spt inilah yg memandang beliau sbg sesuatu yg tak bernilai.
"Bantulah yg tertindas, Bimbinglah yg Sesat" (Muhammad)
"Sayangi yg di Bumi, Kau akan disayang yg di langit" (Muhammad)