Selasa, 29 Juli 2008

tentang Imam Mahdi

yang ke-2

 Bismillah hirRohmanniRohim

Al-Mahdî alaihi salam

Pada zaman sekarang, banyak orang yang tidak percaya dengan kedatangan
al-Mahdî al-Muntazhar (Juru Selamat yang Dinanti) di akhir zaman.
Bagaimanapun, Nabi saw. telah memprediksi kemunculan al-Mahdî, dan
menekankan kepastian kedatangannya kepada para sahabat. Karena
ketidaktahuan mereka, sementara orang menegaskan bahwa al-Mahdî adalah
konsep kaum Syiah, dan bukan bagian dari konsep keyakinan tradisional
Suni.

Padahal, kedatangan al-Mahdî merupakan doktrin mapan dalam tradisi Suni
dan Syiah, juga sebetulnya semua manusia. Menurut teks-teks keagamaan yang
ada, ia adalah pemimpin masa depan bagi orang-orang beriman dan
orang-orang baik di seluruh bangsa di dunia. Kedatangan al-Mahdî
ditegaskan oleh banyak hadis sahih. Jadi, kaum muslim tak perlu ragu
apakah al-Mahdî akan turun atau tidak, tetapi hendaklah menanti dan
bersiap-siap menyongsong kedatangannya.

Karena tidak memiliki pendidikan agama yang memadai, banyak orang Islam
dewasa ini yang tidak tahu banyak atau tidak tahu sama sekali tentang
al-Mahdî. Ia orang yang memiliki kekuatan sangat besar, yang muncul
menjelang Hari Kiamat. Nabi saw. berkata tentang al-Mahdî: Kalau umur
dunia ini hanya tinggal satu hari, Allah akan memperpanjangnya hingga
orang itu datang. Ia berasal dari keluargaku, namanya seperti namaku
(Muhammad), dan nama ayahnya juga seperti nama ayahku (?Abd Allâh). Ia
akan memenuhi dunia dengan kesetaraan dan keadilan, yang sebelumnya
dipenuhi dengan ketidakadilan dan penindasan.?

Hadis sangat sahih sehingga Ibn Taymiyyah dan al-Albânî sekalipun
menerimanya. Nabi saw. bersabda bahwa seandainya umur dunia tinggal
sehari, Allah akan memperpanjang nya untuk menunggu kedatangan al-Mahdî.
Al-Mahdî datang untuk membasmi kejahatan dan menebar kedamaian di seluruh
dunia. Orang-orang Islam dan Kristen akan mengetahui hal itu dan
bersiap-siap menyambut kembalinya ?Îsâ, tetapi banyak orang Islam yang
tidak menyangka bahwa kedatangannya sudah dekat. Orang-orang Yahudi sedang
menantikan Juru Selamat, orang-orang Kristen sedang menantikan ?Îsâ,
sementara orang-orang Islam sedang menantikan al-Mahdî dan ?Îsâ.

Semua agama menggambarkan mereka sebagai manusia penyelamat dunia. Allah
berfirman: Dan katakanlah, ?Yang benar telah datang dan yang batil telah
lenyap.? Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Q
17:81). Mereka tidak akan menggunakan senapan atau senjata, tetapi akan
melancarkan gerakan spiritual dan semua orang beriman akan mengikuti
mereka. Pada masa itu, orang-orang kafir akan bersekutu dengan Dajal dan
membentuk pasukan setan. Al-Mahdî adalah seorang khalifah bagi semua orang
Islam.

Dewasa ini, banyak orang yang menyerukan pembentukan kekhalifahan; Nabi
saw. juga memperingatkan bahwa sebelum kedatangan al-Mahdî, akan muncul 40
khalifah palsu. Secara teoretis, setiap orang yang menyerukan kekhalifahan
memang benar. Tetapi, kebanyakan tidak memahami makna sebenarnya dari
?kekhalifahan? dan memandangnya sebagai gerakan politik atau ?modernisasi?
Islam. Kekhalifahan tidak lain adalah bagi al-Mahdî, yang merupakan salah
satu keturunan Nabi dan mendapat dukungan Allah. Umm Salamah meriwayatkan
bahwa Nabi saw. bersabda: Al-Mahdî berasal dari keluargaku, dari keturunan
Fâthimah. ?Alî ibn Abî Thâlib meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:
Al-Mahdî berasal dari ahlulbait. Allah akan mempersiapkannya dalam satu
malam. Ia akan datang dengan tiba-tiba pada akhir zaman.

?Abd Allâh ibn Mas?ûd diriwayatkan pernah berkata, ?Suatu hari kami sedang
bersama Rasulullah, ketika beberapa pemuda dari Bani Hasyim menghampiri
beliau. Ketika beliau melihat mereka, matanya basah dengan air mata, dan
warna matanya berubah. Aku katakan, ?Kami terus menyaksikan di wajahmu
sesuatu yang tidak engkau sukai.? Beliau berkata, ?Sesungguhnya kami
adalah ahlulbait, dan Allah telah memilihkan bagi kami kehidupan akhirat.
Keluargaku akan tertimpa musibah besar, pengusiran dan penyerangan,
setelah kepergianku hingga datang sekelompok orang dari arah timur dengan
membawa bendera hitam. Mereka menuntut keadilan, tetapi tidak ada yang
menanggapinya. Kemudian mereka berperang dan mereka akan menang.

Lalu tuntutan mereka dipenuhi. Tetapi, mereka tidak mau menerimanya hingga
hak itu diserahkan kepada seorang laki-laki dari kalangan keluargaku yang
akan memenuhi dunia dengan keadilan, yang sebelumnya penuh dengan
kebatilan. Barang siapa hidup dalam situasi seperti itu, maka hendaklah ia
menemuinya meskipun harus merangkak di dataran yang berselimut salju,
karena dialah al-Mahdî.?

Dalam hadis yang luar biasa ini, Nabi saw. memprediksikan apa yang akan
menimpa keluarga dan keturunannya. Beliau dengan akurat meramalkan bahwa
ahlulbait akan menghadapi cobaan yang sangat hebat: mereka akan dibantai,
menghadapi kesulitan besar, dan dikucilkan. Beliau memprediksi bahwa
keluarganya akan menjadi pelarian, bersembunyi karena orang-orang hendak
membunuh mereka. ?Hingga dari arah timur,? dan Nabi saw. menunjuk arah
timur, ?datang sekelompok orang dengan membawa bendera hitam. Mereka akan
menuntut tindakan baik dan keadilan. Mereka tidak akan ditanggapi.

Kemudian mereka berperang dan menang. Akhirnya tuntutan mereka dipenuhi,
namun saat itu mereka tidak mau menerimanya.? Hadis lainnya mengisyaratkan
bahwa bendera hitam yang datang dari arah Khurasan menandai kemunculan
al-Mahdî. Khurasan saat ini berada di wilayah Iran, dan beberapa ulama
mengatakan bahwa hadis ini mengandung arti bahwa ketika bendera hitam itu
muncul dari Asia Tengah, yaitu arah Khurasan, al-Mahdî akan tak lama lagi
muncul. Tsawbân meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Jika kalian bertemu
dengannya, pergilah dan bergabunglah dengannya, meskipun jika kalian harus
merangkak di atas salju, karena ia khalifah Allah, al-Mahdî.

Hadis ini menunjukkan bahwa pengetahuan Nabi menjangkau hingga negeri
bercuaca dingin, negeri yang bersalju, yang tak dikenal oleh orang-orang
Arab. Hadis itu juga menunjukkan bahwa pesan Islam akan mencapai
daerah-daerah yang sangat jauh. Umm Salamah meriwayatkan bahwa Nabi saw.
bersabda: Percekcokan akan terjadi setelah wafatnya seorang khalifah.
Seorang laki-laki dari Madinah akan datang ke Mekah. Beberapa orang Mekah
akan mendatanginya dan membawanya keluar dari kota Mekah secara paksa,
kemudian mereka mengemukakan sumpah setia di antara sudut Ka?bah dan Maqam
Ibrahim. Sejumlah tentara kemudian dikirim dari Syam untuk menghadapi
mereka, tetapi tentara tersebut akan disapu habis di gurun pasir antara
Mekah dan Madinah.

Ketika orang-orang menyaksikan hal itu, abdâl dari Syam dan orang-orang
terbaik di Irak akan mendatanginya dan menyatakan janji setia kepadanya di
antara sudut Ka?bah dan Maqam Ibrahim. Kemudian datang seorang laki-laki
Quraysy yang pamannya berasal dari suku Kalb. Ia mengirimkan pasukan untuk
menghadapi mereka. Mereka (al-Mahdî dan orang-orang beriman) akan
menghancurkan pasukan itu dan mengalahkannya, dan ia akan membagikan
pampasan perang di antara mereka. Ia akan menegakkan dan melaksanakan
sunah Nabi di antara mereka. Islam akan tersebar ke seluruh dunia. Ia akan
hidup selama tujuh tahun bersama mereka. Kemudian ia meninggal dan
orang-orang Islam akan menyalatinya.?

Abû Sa?îd al-Khudrî meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Pada akhir
zaman akan muncul al-Mahdî. Allah akan memberinya kekuatan atas langit dan
hujan, dan bumi akan mengeluarkan tumbuhannya. Ia akan menyebarkan
kekayaan sebanyak-banyaknya, binatang ternak akan berkembang biak dengan
pesat, dan umat Islam akan bertambah banyak dan mulia. Ia akan hidup
selama tujuh atau delapan tahun ??

Pada saat itu, Allah akan membuka pintu langit, mengubah gurun pasir
menjadi laksana surga bagi al-Mahdî dengan cara memperbanyak curah hujan.
Dalam hadis lain, Abû Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:
Kiamat tidak akan tiba hingga kekayaan sangat berlimpah di tengah-tengah
kalian, dan terus mengalir hingga seseorang yang hendak mengeluarkan
zakatnya kepada orang yang membutuhkan tidak akan menemukan orang yang mau
menerimanya; dan hingga daratan Arab dipenuhi dengan luapan sungai untuk
kedua kalinya. Dengan kedatangan al-Mahdî, Allah akan memberikan curahan
rahmat-Nya, baik berupa curah hujan yang tinggi atau siraman rohani yang
berlimpah.

Lalu, bumi akan mengeluarkan kemampuan maksimalnya dalam menghasilkan
tetumbuhan. Beberapa hadis menjelaskan bahwa bumi akan menghasilkan
semangka yang sangat kokoh sehingga ia tak lagi berbuah di atas tanah,
tetapi menggantung di batang pohon. Al-Mahdî akan menyebarkan uang dalam
jumlah yang besar, dan hewan ternak akan berkembang biak dengan pesat.
Saat-saat itu akan menjadi zaman keemasan, zaman terbaik umat Islam. Ia
akan hidup selama tujuh atau delapan tahun, dan ketika ia meninggal dunia,
?Îsâ akan menjadi imam untuk menyalati jenazahnya. Ibn Katsîr berkata,
?Saya pikir kemunculan al-Mahdî akan terjadi sebelum ?Îsâ ibn Maryam turun
ke bumi seperti yang ditunjukkan dalam hadis berikut.? Nabi saw. berkata:
Apa yang hendak kalian lakukan jika ?Îsâ ibn Maryam datang dan al-Mahdî
berada di tengah-tengah kalian (sedang memimpin salat)?


Wa min Allah at Taufiq

Tidak ada komentar: