Selasa, 29 Juli 2008

ada 2 bahan tentang Imam Mahdi

Imam Mahdi bukanlah sebuah nama. Itu hampir merupakan sebuah jabatan. Imam 
berarti pemimpin, al-Mahdi berarti yang diberi petunjuk. Jadi Imam Mahdi
adalah pemimpin yang diberi petunjuk. Siapakah namanya sebenarnya?
WalLaahu a'lam. Dari literatur hadits, dialah yang akan memimpin pasukan
Islam menghadapi pasukan Yahudi yang dipimpin oleh Dajjal al-Masih.
Tanda-tanda kemunculannya ada beberapa. Bendera hitam dari arah Khurasan
(bendera perang dari arah Khurasan). Pasukan yang ditenggelamkan Allah ke
dalam bumi. Matinya seorang Khalifah (matinya raja Saudi).

Entah bagaimana, orang akan mengenalinya sebagai al-Mahdi lalu orang-orang
memintanya untuk memimpin pasukan Islam dan dibaiat. Tetapi orang itu
tidak yakin bahwa dirinya adalah yang dimaksud sehingga ia melarikan diri
kembali ke Madinah. Pencarian terhadap orang ini dilakukan. Ada sebuah
pasukan dari pihak musuh dikirim untuk membunuhnya. Tetapi pasukan itu
ditenggelamkan Allah ke dalam bumi. Sehingga orang-orang semakin yakin
bahwa ialah orangnya itu. Lalu Tuhan "mengishlah" nya dalam semalam.
Memberi keyakinan pada dirinya, membersihkannya dan memberinya kekuatan
untuk berani / bersedia menerima amanah itu, sebagai Imam Mahdi. Lalu ia
datang ke Mekkah dan menerima baiat antara Ka'bah dan Maqam Ibrahim
sebanyak pasukan Badar (300-an orang). Lalu berangkatlah Imam Mahdi
berperang menghadapi musuh. Ketika berita ini tersebar, maka banyaklah
bergabung para mujahidin (aktif maupun veteran) dari berbagai penjuru
karena seruan nabi Muhammad yang sangat keras: datangilah Imam Mahdi dan
bantulah ia sekalipun kalian harus merangkak di atas salju. Tuhan akan
menolongnya dan memberikan kemenangan demi kemenangan atas musuh-musuhnya.
Namun kemenangannya belum sempurna karena Dajjal al-Masih masih hidup dan
memang bukan di tangannya untuk membunuhnya. Lalu "turunlah" (datanglah)
nabi Isa AS pada suatu Shubuh ketika al-Mahdi dan pasukannya hendak
melaksanakan shalat Shubuh. Bersama-sama mereka lalu berperang melawan
Dajjal dan pasukannya sampai akhirnya Dajjal mati di tangan nabi Isa dan
pasukannya dibunuh oleh pasukan al-Mahdi. Inilah makna hadits pembunuhan
Yahudi itu.

Inilah kira-kira rangkuman dari banyak hadits nabi yang memberitakan
seputar Imam al-Mahdi. Kita mungkin hanya bisa menangkap gambaran
globalnya saja dan tidak berpegang kepada detailnya. Karena detailnya
seringkali tidak bisa diartikan begitu saja. Berita-berita profecy
biasanya begitu, penuh kiasan dan simbol. Jika kita percaya bahwa ini
semua adalah nubuwatan nabi Muhammad ttg akhir zaman, maka kita harus
membacanya dengan menggunakan kacamata zaman modern kini. Walaupun ketika
nabi mendapat visi itu, ia mendapatkannya melalui kacamata zamannya 14
abad yang lalu.


WalLaahu a'lam.

tentang Imam Mahdi

yang ke-2

 Bismillah hirRohmanniRohim

Al-Mahdî alaihi salam

Pada zaman sekarang, banyak orang yang tidak percaya dengan kedatangan
al-Mahdî al-Muntazhar (Juru Selamat yang Dinanti) di akhir zaman.
Bagaimanapun, Nabi saw. telah memprediksi kemunculan al-Mahdî, dan
menekankan kepastian kedatangannya kepada para sahabat. Karena
ketidaktahuan mereka, sementara orang menegaskan bahwa al-Mahdî adalah
konsep kaum Syiah, dan bukan bagian dari konsep keyakinan tradisional
Suni.

Padahal, kedatangan al-Mahdî merupakan doktrin mapan dalam tradisi Suni
dan Syiah, juga sebetulnya semua manusia. Menurut teks-teks keagamaan yang
ada, ia adalah pemimpin masa depan bagi orang-orang beriman dan
orang-orang baik di seluruh bangsa di dunia. Kedatangan al-Mahdî
ditegaskan oleh banyak hadis sahih. Jadi, kaum muslim tak perlu ragu
apakah al-Mahdî akan turun atau tidak, tetapi hendaklah menanti dan
bersiap-siap menyongsong kedatangannya.

Karena tidak memiliki pendidikan agama yang memadai, banyak orang Islam
dewasa ini yang tidak tahu banyak atau tidak tahu sama sekali tentang
al-Mahdî. Ia orang yang memiliki kekuatan sangat besar, yang muncul
menjelang Hari Kiamat. Nabi saw. berkata tentang al-Mahdî: Kalau umur
dunia ini hanya tinggal satu hari, Allah akan memperpanjangnya hingga
orang itu datang. Ia berasal dari keluargaku, namanya seperti namaku
(Muhammad), dan nama ayahnya juga seperti nama ayahku (?Abd Allâh). Ia
akan memenuhi dunia dengan kesetaraan dan keadilan, yang sebelumnya
dipenuhi dengan ketidakadilan dan penindasan.?

Hadis sangat sahih sehingga Ibn Taymiyyah dan al-Albânî sekalipun
menerimanya. Nabi saw. bersabda bahwa seandainya umur dunia tinggal
sehari, Allah akan memperpanjang nya untuk menunggu kedatangan al-Mahdî.
Al-Mahdî datang untuk membasmi kejahatan dan menebar kedamaian di seluruh
dunia. Orang-orang Islam dan Kristen akan mengetahui hal itu dan
bersiap-siap menyambut kembalinya ?Îsâ, tetapi banyak orang Islam yang
tidak menyangka bahwa kedatangannya sudah dekat. Orang-orang Yahudi sedang
menantikan Juru Selamat, orang-orang Kristen sedang menantikan ?Îsâ,
sementara orang-orang Islam sedang menantikan al-Mahdî dan ?Îsâ.

Semua agama menggambarkan mereka sebagai manusia penyelamat dunia. Allah
berfirman: Dan katakanlah, ?Yang benar telah datang dan yang batil telah
lenyap.? Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Q
17:81). Mereka tidak akan menggunakan senapan atau senjata, tetapi akan
melancarkan gerakan spiritual dan semua orang beriman akan mengikuti
mereka. Pada masa itu, orang-orang kafir akan bersekutu dengan Dajal dan
membentuk pasukan setan. Al-Mahdî adalah seorang khalifah bagi semua orang
Islam.

Dewasa ini, banyak orang yang menyerukan pembentukan kekhalifahan; Nabi
saw. juga memperingatkan bahwa sebelum kedatangan al-Mahdî, akan muncul 40
khalifah palsu. Secara teoretis, setiap orang yang menyerukan kekhalifahan
memang benar. Tetapi, kebanyakan tidak memahami makna sebenarnya dari
?kekhalifahan? dan memandangnya sebagai gerakan politik atau ?modernisasi?
Islam. Kekhalifahan tidak lain adalah bagi al-Mahdî, yang merupakan salah
satu keturunan Nabi dan mendapat dukungan Allah. Umm Salamah meriwayatkan
bahwa Nabi saw. bersabda: Al-Mahdî berasal dari keluargaku, dari keturunan
Fâthimah. ?Alî ibn Abî Thâlib meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:
Al-Mahdî berasal dari ahlulbait. Allah akan mempersiapkannya dalam satu
malam. Ia akan datang dengan tiba-tiba pada akhir zaman.

?Abd Allâh ibn Mas?ûd diriwayatkan pernah berkata, ?Suatu hari kami sedang
bersama Rasulullah, ketika beberapa pemuda dari Bani Hasyim menghampiri
beliau. Ketika beliau melihat mereka, matanya basah dengan air mata, dan
warna matanya berubah. Aku katakan, ?Kami terus menyaksikan di wajahmu
sesuatu yang tidak engkau sukai.? Beliau berkata, ?Sesungguhnya kami
adalah ahlulbait, dan Allah telah memilihkan bagi kami kehidupan akhirat.
Keluargaku akan tertimpa musibah besar, pengusiran dan penyerangan,
setelah kepergianku hingga datang sekelompok orang dari arah timur dengan
membawa bendera hitam. Mereka menuntut keadilan, tetapi tidak ada yang
menanggapinya. Kemudian mereka berperang dan mereka akan menang.

Lalu tuntutan mereka dipenuhi. Tetapi, mereka tidak mau menerimanya hingga
hak itu diserahkan kepada seorang laki-laki dari kalangan keluargaku yang
akan memenuhi dunia dengan keadilan, yang sebelumnya penuh dengan
kebatilan. Barang siapa hidup dalam situasi seperti itu, maka hendaklah ia
menemuinya meskipun harus merangkak di dataran yang berselimut salju,
karena dialah al-Mahdî.?

Dalam hadis yang luar biasa ini, Nabi saw. memprediksikan apa yang akan
menimpa keluarga dan keturunannya. Beliau dengan akurat meramalkan bahwa
ahlulbait akan menghadapi cobaan yang sangat hebat: mereka akan dibantai,
menghadapi kesulitan besar, dan dikucilkan. Beliau memprediksi bahwa
keluarganya akan menjadi pelarian, bersembunyi karena orang-orang hendak
membunuh mereka. ?Hingga dari arah timur,? dan Nabi saw. menunjuk arah
timur, ?datang sekelompok orang dengan membawa bendera hitam. Mereka akan
menuntut tindakan baik dan keadilan. Mereka tidak akan ditanggapi.

Kemudian mereka berperang dan menang. Akhirnya tuntutan mereka dipenuhi,
namun saat itu mereka tidak mau menerimanya.? Hadis lainnya mengisyaratkan
bahwa bendera hitam yang datang dari arah Khurasan menandai kemunculan
al-Mahdî. Khurasan saat ini berada di wilayah Iran, dan beberapa ulama
mengatakan bahwa hadis ini mengandung arti bahwa ketika bendera hitam itu
muncul dari Asia Tengah, yaitu arah Khurasan, al-Mahdî akan tak lama lagi
muncul. Tsawbân meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Jika kalian bertemu
dengannya, pergilah dan bergabunglah dengannya, meskipun jika kalian harus
merangkak di atas salju, karena ia khalifah Allah, al-Mahdî.

Hadis ini menunjukkan bahwa pengetahuan Nabi menjangkau hingga negeri
bercuaca dingin, negeri yang bersalju, yang tak dikenal oleh orang-orang
Arab. Hadis itu juga menunjukkan bahwa pesan Islam akan mencapai
daerah-daerah yang sangat jauh. Umm Salamah meriwayatkan bahwa Nabi saw.
bersabda: Percekcokan akan terjadi setelah wafatnya seorang khalifah.
Seorang laki-laki dari Madinah akan datang ke Mekah. Beberapa orang Mekah
akan mendatanginya dan membawanya keluar dari kota Mekah secara paksa,
kemudian mereka mengemukakan sumpah setia di antara sudut Ka?bah dan Maqam
Ibrahim. Sejumlah tentara kemudian dikirim dari Syam untuk menghadapi
mereka, tetapi tentara tersebut akan disapu habis di gurun pasir antara
Mekah dan Madinah.

Ketika orang-orang menyaksikan hal itu, abdâl dari Syam dan orang-orang
terbaik di Irak akan mendatanginya dan menyatakan janji setia kepadanya di
antara sudut Ka?bah dan Maqam Ibrahim. Kemudian datang seorang laki-laki
Quraysy yang pamannya berasal dari suku Kalb. Ia mengirimkan pasukan untuk
menghadapi mereka. Mereka (al-Mahdî dan orang-orang beriman) akan
menghancurkan pasukan itu dan mengalahkannya, dan ia akan membagikan
pampasan perang di antara mereka. Ia akan menegakkan dan melaksanakan
sunah Nabi di antara mereka. Islam akan tersebar ke seluruh dunia. Ia akan
hidup selama tujuh tahun bersama mereka. Kemudian ia meninggal dan
orang-orang Islam akan menyalatinya.?

Abû Sa?îd al-Khudrî meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Pada akhir
zaman akan muncul al-Mahdî. Allah akan memberinya kekuatan atas langit dan
hujan, dan bumi akan mengeluarkan tumbuhannya. Ia akan menyebarkan
kekayaan sebanyak-banyaknya, binatang ternak akan berkembang biak dengan
pesat, dan umat Islam akan bertambah banyak dan mulia. Ia akan hidup
selama tujuh atau delapan tahun ??

Pada saat itu, Allah akan membuka pintu langit, mengubah gurun pasir
menjadi laksana surga bagi al-Mahdî dengan cara memperbanyak curah hujan.
Dalam hadis lain, Abû Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:
Kiamat tidak akan tiba hingga kekayaan sangat berlimpah di tengah-tengah
kalian, dan terus mengalir hingga seseorang yang hendak mengeluarkan
zakatnya kepada orang yang membutuhkan tidak akan menemukan orang yang mau
menerimanya; dan hingga daratan Arab dipenuhi dengan luapan sungai untuk
kedua kalinya. Dengan kedatangan al-Mahdî, Allah akan memberikan curahan
rahmat-Nya, baik berupa curah hujan yang tinggi atau siraman rohani yang
berlimpah.

Lalu, bumi akan mengeluarkan kemampuan maksimalnya dalam menghasilkan
tetumbuhan. Beberapa hadis menjelaskan bahwa bumi akan menghasilkan
semangka yang sangat kokoh sehingga ia tak lagi berbuah di atas tanah,
tetapi menggantung di batang pohon. Al-Mahdî akan menyebarkan uang dalam
jumlah yang besar, dan hewan ternak akan berkembang biak dengan pesat.
Saat-saat itu akan menjadi zaman keemasan, zaman terbaik umat Islam. Ia
akan hidup selama tujuh atau delapan tahun, dan ketika ia meninggal dunia,
?Îsâ akan menjadi imam untuk menyalati jenazahnya. Ibn Katsîr berkata,
?Saya pikir kemunculan al-Mahdî akan terjadi sebelum ?Îsâ ibn Maryam turun
ke bumi seperti yang ditunjukkan dalam hadis berikut.? Nabi saw. berkata:
Apa yang hendak kalian lakukan jika ?Îsâ ibn Maryam datang dan al-Mahdî
berada di tengah-tengah kalian (sedang memimpin salat)?


Wa min Allah at Taufiq

Senin, 28 Juli 2008

hadis nabi buat renungan..

Sabda Rasulullah saw:...Demi Allah, aku akan meneruskan jihad untuk apa yang Allah sampaikan kepadaku, sampai Allah memberi kemenangan atau leherku ini terpisah.[Hadith Riwayat Ahmad dari Miswar bin Makhramah].
..Demi Allah, apabila mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku menghentikan dakwahku, aku tidak akan menghentikannya sampai Allah memberi kemenangan atau aku mati kerananya.[ Sirah Tarikh at-Thabari II: 336 ]Firman-firman Allah swt yang bermaksud:Kebenaran (islam) itu dari Tuhanmu, maka sekali-kali kamu jangan menjadi orang yang ragu.
[ Al-Baqarah: 147]Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq (benar), agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama.[Al-Fath: 28]Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.[Ar-Rad: 11]Barangsiapa yang mengambil Allah, Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman sebagai penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang[Al Ma idah: 56]
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong Allah (Agama-Nya), niscaya Dia akan menolong kamu dan menetapkan telapak kakimu.[Surah Muhammad: 7]Apabila kamu ditolong oleh Allah, maka tidak akan ada yang sanggup mengalahkan kamu. Maka siapakah yang dapat menolong kamu setelah (pertolongan) Allah? Dan kepada Allah lah orang-orang beriman hendaklah bertawakkal.[Ali Imran: 160]Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.Sesunguhnya Dia adalah penerima taubat.
SANDAL NABI SAW



haqaonline.lightuponlight.com/pg/displayimage...

_________________
J. Diven Port:“Dr segi keindahan & kebaikan watak & prilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yg sgt tinggi. Mrk yg tdk memiliki watak-2 spt inilah yg memandang beliau sbg sesuatu yg tak bernilai.
"Bantulah yg tertindas, Bimbinglah yg Sesat" (Muhammad)
"Sayangi yg di Bumi, Kau akan disayang yg di langit" (Muhammad)




Ini adalah foto Rumah Nabi Saw dan Sayyidah Khadijah as, tempat mereka berdua tinggal selama 28 tahun. Inilah bukti penghancuran yang dilakukan oleh Wahabi-Salafy terhadap situs-situs sejarah Islam.



Di atas ini foto sisa reruntuhan rumah Nabi Saw & Sayyidah Khadijah as yang dilihat lebih dekat.



Foto di atas ini adalah reruntuhan pintu masuk ke kamar Rasul Saw di rumah Sayyidah Khadijah as.



Foto di atas adalah sisa reruntuhan kamar Rasul Saw dan Sayyidah Khadijah as.



Di atas ini adalah foto reruntuhan tempat Sayyidah Fatimah as, putri kesayangan Rasulullah Saw dilahirkan.



Di atas ini adalah foto reruntuhan mihrab tempat Rasulullah saw biasa melakukan shalat.


Foto di atas ini adalah makam Sayyidah Khadijah as (yang besar) dan putranya, Qasim (yang kecil) di sudut.






al-Ma'thur
al-Ma'thur, also known as "Ma'thur al-Fijar" is the sword which was owned by the prophet Muhammad before he received his first revelations in Mecca. It was willed to him by his father. The prophet Muhammad migrated with the sword from Mecca to Medina, and the sword remained with him until it was transferred, along with other war equipment, to Ali b. Abi Talib.

The blade is 99 cm in length. The handle is of gold in the shape of two serpents, and is encrusted with emeralds and turquoise. Near the handle is a Kufic inscription saying: 'Abdallah b. 'Abd al-Muttalib. Today the sword is housed in the Topkapi Museum, Istanbul. Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).




al-Battar
The al-Battar sword was taken by the prophet Muhammad as booty from the Banu Qaynaqa. It is called the "sword of the prophets" and is inscribed in Arabic with the names of David, Solomon, Moses, Aaron, Joshua, Zechariah, John, Jesus, and Muhammad. It also has a drawing of King David when cut off the head of Goliath to whom this sword had belonged originally. The sword also features an inscription which has been identified as Nabataean writing.

The blade of the sword is 101 cm in length. It is preserved in the Topkapi Museum, Istanbul. Some report that it is this sword that Jesus will use when he returns to Earth to defeat the anti-Christ Dajjal. Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).




Dhu al-Faqar
Dhu al-Faqar is the name of this sword, taken as booty by the prophet Muhammad at the Battle of Badr. It is reported that the prophet Muhammad gave the sword to Ali b. Abi Talib, and that Ali returned from the Battle of Uhud covered with blood from his hands to his shoulders, having Dhu al-Faqar with him. Many sources report that this sword remained with Ali b. Abi Talib and his family, and that the sword had two points, perhaps represented here by the two lines ingraved on the blade.

Photograph taken from Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa 'uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).



masih banyak lagi di sini www.usna.edu/.../bwheeler/relics_husayn.html

_________________
J. Diven Port:“Dr segi keindahan & kebaikan watak & prilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yg sgt tinggi. Mrk yg tdk memiliki watak-2 spt inilah yg memandang beliau sbg sesuatu yg tak bernilai.
"Bantulah yg tertindas, Bimbinglah yg Sesat" (Muhammad)
"Sayangi yg di Bumi, Kau akan disayang yg di langit" (Muhammad)
FOOTPRINT NABI SAW



www.usna.edu/.../bwheeler/footprints_pm.html

_________________
J. Diven Port:“Dr segi keindahan & kebaikan watak & prilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yg sgt tinggi. Mrk yg tdk memiliki watak-2 spt inilah yg memandang beliau sbg sesuatu yg tak bernilai.
"Bantulah yg tertindas, Bimbinglah yg Sesat" (Muhammad)
"Sayangi yg di Bumi, Kau akan disayang yg di langit" (Muhammad)
SEGEL NABI SAW




_________________
J. Diven Port:“Dr segi keindahan & kebaikan watak & prilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yg sgt tinggi. Mrk yg tdk memiliki watak-2 spt inilah yg memandang beliau sbg sesuatu yg tak bernilai.
"Bantulah yg tertindas, Bimbinglah yg Sesat" (Muhammad)
"Sayangi yg di Bumi, Kau akan disayang yg di langit" (Muhammad)
Yang punya Gambar mengenai Nabi atau islam yg bersifat sejarah tolong ikut postingkan yah ..!

baju dan Tongkat Nabi



www.sunna.info/souwar/img340.htm

_________________
J. Diven Port:“Dr segi keindahan & kebaikan watak & prilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yg sgt tinggi. Mrk yg tdk memiliki watak-2 spt inilah yg memandang beliau sbg sesuatu yg tak bernilai.
"Bantulah yg tertindas, Bimbinglah yg Sesat" (Muhammad)
"Sayangi yg di Bumi, Kau akan disayang yg di langit" (Muhammad)

INDAHNYA HIDUP BERSAMA AL.QUR'AN

"Kami mengalami berbagai siksaan. Namun membaca dan mengkaji Alquran membantu kami bersabar dan bertahan menghadapinya." (Nadimah Khatul)

Alquran adalah sumber kemuliaan. Siapapun yang menjadikan Alquran sebagai panduan hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan (QS Al-Anbiyaa [21]: 10). Namun, siapa pun yang berpaling dari tuntutan Alquran, maka Allah akan memberikan kesempitan dalam hidupnya (QS Thahaa [20]: 124).

Karena itu, syarat paling mendasar dalam berinteraksi dengan Alquran adalah bagaimana kita mampu menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup sehari-hari.

Ada empat keuntungan yang akan kita peroleh bila berinteraksi dengan Alquran. Pertama, melahirkan jiwa yang sabar. Banyak kisah tentang cobaan berat yang menimpa para pejuang Islam. Mereka diintimidasi, disiksa, dipenjarakan, bahkan dibunuh. Namun kebersamaannya dengan Alquran membuat mereka menjadi orang-orang yang sangat tabah. Nadimah Khatul, seorang mujahidah Afghanistan, contohnya. Beliau dipenjarakan oleh kaum komunis selama enam tahun. Dan ia mengatakan, "Kami mengalami berbagai siksaan berat. Namun membaca dan mengkaji Alquran membantu kami bersabar dan bertahan menghadapinya".

Kedua, melembutkan hati. Seorang ulama mengatakan, "Sesungguhnya hati itu mengkristal sebagaimana mengkristalnya besi, maka lembutkanlah ia dengan Alquran".

Ketiga, mengokohkan hati. Difirmankan, Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu (QS Hud [11]: 120).

Keempat, sebagai nasihat dan obat tatkala hati sedih dan gundah. Allah SWT berfirman, Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan obat bagi yang ada di dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS Yunus [10]: 57).

Cara berinteraksi dengan Alquran
Hidup bersama Alquran adalah kenikmatan tiada tara. Lalu, bagaimana cara mendapatkannya? Langkah pertama adalah membacanya (tilawah). "Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab mereka senantiasa membacanya dengan sebenar-benarnya bacaan (haqqut tilawah), mereka itulah orang-orang yang beriman kepadanya..." (QS Al-Baqarah [2]: 121).

Haqqut tilawah dalam ayat tersebut adalah berfungsinya lisan, akal, dan hati ketika melantunkan Alquran. Lisan berfungsi dengan baik ketika mampu mentartikannya. Berfungsinya akal adalah dengan memahami isi ayat yang dilantunkan. Sedangkan berfungsinya hati adalah dengan merenungkan nasihat-nasihat yang terkandung di dalamnya.

Dikisahkan, Imam Rafi'i bin Mahran pernah menderita penyakit akalah, yaitu sejenis tumor tulang pada bagian lutut. Satu-satunya cara untuk menghilangkan penyakit tersebut adalah dengan mengamputasi kaki. Waktu itu dokter menawarkan khamr untuk meredam rasa sakit tatkala proses amputasi dilakukan. Tapi Imam Rafi'i menolak dan ia mengatakan, "Aku punya obat yang lebih mujarab dari apa yang engkau tawarkan kepadaku. Datangkan saja kepada saya seorang qari."

Selanjutnya ia berkata, "Dokter, apabila ayat Alquran tengah dilantunkan dan anda melihat muka saya memerah dan mata saya terbelalak, itulah saat yang tepat untuk memotong kaki saya".

Ketika qari melantunkan ayat-ayat Alquran, memerahlah muka serta terbelalaklah mata Imam Rafi'i. Khususnya saat ia mendengar ayat yang berisi peringatan serta ancaman Allah SWT Imam Rafi'i merasakan seolah-olah ancaman itu ditujukan pada dirinya. Saat itulah dokter mulai memotong urat-urat serta menggergaji tulang kaki. Subhanallah, tidak terdengar satu pun keluhan yang keluar dari mulut lelaki saleh ini.

Mengkaji Alquran
Setelah membaca, interaksi seorang Muslim dengan Alquran adalah mengkaji serta memahaminya. Hal ini tidak terlepas dari fungsi Alquran sebagai pedoman hidup (QS Al-Baqarah [2]: 2).

Secara redaksional, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab. Akibatnya, kita tidak bisa merealisasikan fungsi Alquran sebagai petunjuk bila Alquran hanya dibaca saja. Karena itu, memahami Alquran secara baik dan benar menjadi kewajiban seorang Muslim.

Ada beberapa syarat yang ditetapkan para ulama agar tidak terjadi penyimpangan dalam menafsirkan Alquran, di antaranya: (1) Memiliki akidah yang benar, (2) Bersih dari hawa nafsu, (3) Adil, (4) Memiliki pengetahuan bahasa Arab. Sebab, Allah SWT menurunkan Alquran dalam bahasa Arab (lihat QS Az-Zukhruf [43]: 2), dan (5) Menguasai ilmu-ilmu Alquran.

Memahami Alquran
Pertama, memahami Alquran dengan Alquran itu sendiri (tafsir quran bil quran). Sesungguhnya Alquran merupakan penjelas yang membenarkan satu bagian dengan bagian lainnya. Rasulullah SAW bersabda, "Ssementara Allah menurunkan kitab-Nya untuk saling membenarkan satu sama lain." (HR Bukhari).

Contoh ayat yang ditafsirkan dengan ayat lain: Dalam QS Al-Fatihah [1] ayat 7, ''(yaitu) orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka.'' Dalam ayat ini tidak dijelaskan siapa orang-orang yang diberikan nikmat itu. Maka Allah SWT menjelaskan dalam QS An-Nisa [4] ayat 69, ''Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya) mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah sebaik-baik teman.''

Kedua, Memahami Alquran dengan sunah nabi yang shahih. Ibnu Taimiyyah berkata, "Cara yang paling shahih dalam memahami Alquran adalah menafsirkan Alquran dengan Alquran. Jika engkau tidak menemukan itu maka engkau mengambil sunnah, karena ia adalah penjelas Alquran".

Imam Syafi'i mengatakan bahwa seluruh apa yang dihukumkan oleh Rasulullah SAW adalah dari apa yang beliau dapat dari Alquran. Contoh pemahaman Alquran dengan sunah: dalam Alquran ada beberapa ayat yang memerintahkan shalat. Namun, penjelasan bagaimana melakukan shalat hanya akan kita temukan dalam sunnah. Rasulullah SAW bersabda, "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat."

Ketiga, memahami Alquran dengan pemahaman para sahabat dan tabi'in. Imam Ibnu Taimiyyah mengatakan, "Jika engkau tidak menemukan tafsir dalam satu ayat Alquran, tidak juga dalam sunah, maka engkau harus mencarinya dalam perkataan para sahabat. Mereka paling mengetahui hal itu, sebab mereka melihat (qarain) situasi yang terjadi pada saat Alquran itu diturunkan. Ditambah dengan ketinggian kemampuan bahasa dan kejernihan pemahaman mereka."

Contoh, pemahaman mereka terhadap kalimat "jalan yang lurus" dalam QS Al-Fatihah [1] ayat 6. Maksudnya adalah Islam atau Alquran atau sunnah Nabi atau sunah Khulafaur Rasyidin.

Pemahaman yang benar terhadap Alquran akan melahirkan sikap yang benar. Insya Allah

Sabtu, 26 Juli 2008

Abdurrahman bin 'Auf

Abdurrahman bin 'Auf seorang sahabat nabi yang kesenengannya beramal mulia,ia adalah seorang sahabat yang pernah membagi 700 kendaraan sarat muatan kepada penduduk Madinah, menjual tanah seharga 40 ribu dinar dan membagikannya kepada keluarganya, istri, Nabi dan kepada kaum fakir miskin, menyerahkan 500 ekor kuda untuk perlengkapan bala tentara islam dan di hari lain 1500 kendaraan dan juga mewariskan 50 ribu dinar untuk jalan Allah dan 400 dinar untuk para veteran perang Badar.
Nilai-nilai tersebut adalah nilai saat itu, jika ingin tahu nilai sebenarnya harus dikonversikan kenilai sekarang. Dari beberapa poin kita pelajari dari kehidupan beliau yaitu bukan harta yang menentukan kita masuk surga atau neraka. Makin banyak yang beranggapan bahwa untuk meraih akhirat mereka meninggalkan dunia.
Sementara Abdurrahman bin 'Auf adalah orang sangat kaya tapi mendapat jaminan masuk surga. Harta akan menyebabkan kita masuk neraka jika mendapatkannya dan membelanjakannya dengan cara yang tidak diridhai Allah SWT. Belanja di jalan Allah akan menghabiskannya harta. Ini teladan dari beliau yaitu membelanjakan harta dijalan Allah tidak akan membuat kita miskin. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Amin


Allhamdulillah.... Memory,26 Juli 2008

AMAL YANG MENJAUHKAN SYETAN

sesungguhnya musuh Allah, Iblis, telah bersumpah untuk menyesatkan anak turun nabi Adam as, dan menghalangi mereka dari jalan yang lurus. Firman Allah;
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Al-A'raf: 16-17)


Allah ta'ala memberitaukan kepada kita bahwa iblis telah membuktikan prediksinya anak turun nabi Adam as, bahwa mereka akan mengikuti langkah-langkahnya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah. Dan mereka yang dijaga oleh Allah dari godaan Iblis itu adalah hamba-hambaNya yang mukmin, wlai-waliNya yang beruntung.

Allah berfirman : Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman. (Saba':20)

Tetapi nanti di hari kiamat, ketika penghuni sorga sudah masuk ke dalam sorga, dan penghuni neraka sudah masuk kedalam neraka, maka syetan akan berdiri dan berkata kepada anak turun Adam bahwa dirinya berlepas diri dari mereka.

Allah berfirman : Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah di selesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) Aku menyuruh kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mancerca Aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat manolongmu dan Akupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya Aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan Aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapatkan siksa yang pedih. (Ibrahim: 22)

Dan Allah telah memerintahkan kota untuk masuk ke dalam islam, mentaati syari'at Allah, dan menjauhi syetan sejauh-jauhnya, Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah: 208)
Allah juga telah melarang kita mengikuti langkah-langkah syetan adalah jalan syetan, yang menyeret kita menuju hal-hal yang keji, pelampiasan nafsu, syahwat yang haram, meninggalkan kewajiban dan melakukan hal-hal yang diharamakan. Maka Allah menjelaskan bahea syetan itu musuh, dan kita harus menyikapinya sebagai musuh. Syetan mengajak para pengikutnya untuk menjadi penghuni neraka, semoga Allah melindungi kita dan kaum muslimin dari godaannya.

Firman Allah : Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), Karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golonganya yang menyala-nyala (Fathir:6)

Tetapi sebagian manusia justru menjadikan syaitan sebagai kawannya. Mereka mengikuti program-program syaitan dengan melakukan kedurhakaan kepada Alah. Padahal Allah telah memberitahukan kepada kita tentang kerugian orang yang menjadikan syaitan sebagai kawan dan pelindungnya, dan juga kerugian orang yang mentaati syaitan dengan mendurhakai Allah.

Firman Allah : Dan barang siapa yang menjadikan syaitan sebagai pelindung selain Allah, Maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (an-Nisa: 119).

Yang aneh adalah orang yang telah mengenal Rabbnya, tetapi kemudian melakukan kedurhakaan kepadaNya. Dia mengenal syaitan, tetapi justru mentaatinya.

Firman Allah : Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruknya Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang zalim. (al-Kahf: 50)

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menjauhkan diri dari syaitan. bahkan dengan amal-amal berikut, Allah akan memberikan perlindungan dari tipu daya syetan.

1. Memohon Perlindungan Kepada Allah Dari Godaan Syetan
Allah berfirman : "Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Fushshilat: 36)
dan katakanlah : "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung(pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (al-Mukminun: 97-98)
Di dalam Shahih al-Bukhari disebutkan hadis yang diriwayatkan dari Adi bin Tsabit dari Sulaiman bin Shurad, ia berkata, "Ada dua orang yang saling memaki disisi Rasulullah saw, sedangkan kami duduk disisinya. Salah satu dari mereka mencaci kawannya dengan penuh kemarahan, dan wajahnya memerah. Maka nabi saw bersabda, "SesungguhnyaAku benar-benar mengetahui satu kalimat apabila diucapkannya maka akan hilanglah kemarahan yang terjadi. Andaikata ia mengucapkan a'udzubillahi minasy syaithanir rajiim. Maka mereka mengatakan kepada salah seorang, apakah kamu tidak mendengar apa yang diucapkan oleh R a s l u l l a h saw. Ia menjawab, "Sesungguhnya saya ini tidak gila" (HR al-Bukhari dan Muslim).

2. Membaca Mu'awidzataini
Yang dimaksud dengan Mu'awidzataini adalah surat an-Nas dan surat al-Falaq. Kedua surat tersebut mengajarkan kepada kita untuk memohon perlindungan kepada Allah. Kedua surat tersebut memiliki pengaruh yang mengagumkan sebagai upaya untuk memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan syetan, menolak syetan dan membebaskan diri dari syetan. Karena itulah Nabi saw bersabda yang artinya: Orang-orang yang menolong perlindungan itu tidak bisa memohon perlindungan dengan (bacaan lain) yang semisal keduanya (mu'awwidzatain). (HR an-Nasa'i di dalam sunan al-kubra).
Nabi saw senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dengan membaca mu'awwidzatain ini setiap malam, setiap akan tidur. Dan Beliau pun memerintahkan Amir bin Uqbah untuk membaca mu'awwidzatain ini setelah selesai menunaikan shalat subuh. Beliau memberitahukan bahwa orang yang membaca kedua surat tersebut ditambah surat al-ikhlas ketika tiga kali di waktu sore hari, dan tiga kalidi waktu pagi hari, maka telah mencukupi baginya untuk melindungi diri dari setiap gangguan.

3. Membaca Ayat Kursi
Di dalam kitab ash-shahih karya imam al-bukhari, dari Abu Hurairah ra ia berkata; Rasulullah saw pernah menugaskanku untuk menjaga hasil pengumpulan zakat Ramadhan, lalu datanglah seseorang yang hendak mencuri makanan, lalu aku menangkapnya dan aku katakan kepadanya, "Sungguh saya hadapkan kamu kepada Rasulullah saw," Abu Hurairah menyebutkan hadis ini, maka pencuri itu mengatakan, "Apabila kamu akan tidur, bacalah ayat kursi, maka Allah akan senantiasa memberi penjaga yang selalu mendapingimu, dan syetan tidak akan mendekatimu sampai pagi hari."
Rasulullah saw bersabda, "Dia telah mengatakan kepadamu dengan benar, meskipun ia pendusta, Itulah syetan"
Ayat kursi adalah ayat yang paling agung di dalam al-Qur'an, sebab di dalam ayat itu terkandung pula Asma'ul Husna dan sifat Allah yang tinggi.

4. Membaca Surat al-Baqarah
Di dalam kitab ash-shahih disebutkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, karna sesungguhnya rumah yang di bacakan di dalamnya surat al-Baqarah tidak akan dimasuki oleh syetan. (HR at-Tirmidzi dan Ahmad).

5. Membaca akhir surat al-Baqarah
Telah disebutkan riwayat di dalam kitabash-Shahih, bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya: "Barang siapa membaca dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah pada malam hari maka baginya telah mencukupi (dari segala kejahatan yang akan menyakitinya) (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majad)

Banyak berdzikir kepada Allah; Adalah pengaman paling bermanfaat
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi, dari al-Harist al-Asy'ari, bahwa Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada Yahya bin Zakariya lima kalimat untuk diamalkan, dan Allah memerintahkan kepada Bani Isra'il untuk melakukan kelima kalimat itu pula... maka beliau bersabda, "Aku perintahkan kepada kalian agar selalu berdzikir kepada Allah. Sesungguhnya, perumpamaan orang yang berdzikir itu seperti orang yang di cari-cari musuhnya. Mereka menyebar mencari orang tersebut sehingga ia sampai pada suatu benteng yang sangat kokoh dan ia dapat melindungi dirinya didalam bentang tersebut dari kejaran musuh. Begitu juga syetan. Seorang hamba tidak akan dapat melndungi dirinya dari syetan, kecuali dengan berdzikir kepada Allah". (at-Tirmidzi mengatakan, hadis ini hasan gharib shahih) Di dalam hadis ini Rasulullah memberitahukan bahwa seorang hamba tidak akan memiliki benteng perlindungan dari syetan kecuali dengan berdzikir kepada Allah. Rasulullah bersabda yang artinya: "Aku melihat seorang laki-laki diantara ummatku telah dikepung oleh syetan, lalu ia berdzikir kepada Allah, maka syetan-syetan menyingkir darinya (HR Abu Musa al-Madini, dan ia mengatakan hadis ini hasan).

Allhamdulillah..... memory, 26 Juli 2008